Manusia dan Penderitaan
PENDAHULUAN
Manusia
yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau
berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk
mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita,
sedih, ataupun susah.
Terkadang saat
manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan
batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang
membuatnya menderita.
Penderitaan
selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa
penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani
hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai
kepercayaan yang ia anut.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat
batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia
dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan
hidup, dan lain lain.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan
manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan
ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat
hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam
hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari
seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak
saudara.
Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan suatu
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan
adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.
Siksaan
Siksaan
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa
siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah
penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian,
ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut
phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :
claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para
ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu
problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan
sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah
lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan
sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli
setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup
dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh
kali lebih parah.
Siksaan Yang Sifatnya
Psikis :
1.
Kebimbangan.
Memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana
yang akan dipilih.
2.
Kesepian.
Merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya
sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
3.
Ketakutan.
Adalah sebuah sesuatu
yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut
sebagai phobia.
Kekalutan
Mental
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana
kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
laku secara kurang wajar.
Gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. Nampak pada
jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas,
ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan
nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha
mempertahankan diri dengan cara negatif
3. Kekalutan merupakan
titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya
konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan
batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan
sosial.
Proses
kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan
negatif.
1. Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan
baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat
tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam
hidupnya.
2. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga
yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai
nya apa yang diinginkan.
Contoh Penderitaan dan Penyebabnya
Berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut :
1.
Nasip buruk, penderitaan
ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama
manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir
di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia
itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan /
azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan tersebut.
2.
Kehilangan
orang tua, setiap manusia pasti
mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya.
Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya
.tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua
manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
3.
Kemiskinan,
banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan
apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita
karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan
kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
4.
Bencana,
tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan.
Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali
mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena
bencana juga sulit di sembuhkan.
Hubungan Manusia dan Penderitaan
Manusia
sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun
juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia
diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri
sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan
perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam
penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi
penghidupanya.
Manusia
memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak
dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau
berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk
mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak
hanya akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan
didalam neraka.
Manusia
didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa
sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani.
Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan
menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin
menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.
BAB
III
PENUTUP
Penderitaan
dan manusia itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap
manusia karena penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang
pasti pernah mengalami penderitaan. Penderitaan itu dapat teratasi
tergantung bagaiaman seseorang menyikapi
penderitaan tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari
penderitaan. Tidak semua penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa
pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan kita
dapat mengetahui kesalahan apa yang telah kita perbuat atau sebagai media untuk
menginstropeksi diri. Karena penderitaan tidak akan muncul jika tidak ada
penyebabnya. Agar manusia tidak mengalami penderitaan yang berat untuk itu
manusia harus bisa menjaga sikap dan perilaku baik kepada sesama manusia, alam
sekitar, maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan kita menjaga sikap
dan perilaku antar sesama manusia, alam sekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita
akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari siapapun. Selain
itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan
diluar batas kemampuan umatnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Sangat menarik, ditunggu postingan selanjutnya
BalasHapusTerimakasih, sangat membantu
BalasHapusmakasih kak infonya
BalasHapus